Laporan Praktikum Genetika
Acara VI
REPRODUKSI SEL MITOSIS
Rio Setya Bayu
NPM : E1J011051
Shift: 2. Rabu (14.00-16.00)
Kelompok : 2
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
=======================================================
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Reproduksi sel merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua inti yang tersipasah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap pada sel baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh pesat, seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ berbeda-beda.Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya dan berperan penting dalam proses-proses biologis, seperti pertumbuhan, penggantian sel-sel yang rusak, dan perbaikan jaringan (Dotty Suryati. 2008).
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama (Anonim.2011).
Dalam bidang genetika, mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel ( sitokinesis ). Proses ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hamper semua organisme (L.V Crowder. 1997).
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
- Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum memperlihatkan kegiatan membelah.
- Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal.
- Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
- Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
- Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.
Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid. ( Suryo. 2001 )
1.2 Tujuan
1. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis
2. Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis
3. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Bahan dan Alat
· Mikroskop
· Ujung akar bawang merah
· Gelas pengamat
· Gelas objek
· Gelas penutup
· Jarum pengiris
· Skalpel
· Forset
· Pewarna asetokarmin
· Larutan 1 M HCl
· Larutan 70% dan 96% alcohol
2.2 Prosedur Kerja
- Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
- Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit. Lebih lama lebih baik.
- Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
- Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal scalpel. Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi ddengan asetokarmin untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.
- Tutup gelas objek dengan gelas penutup.
- Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk di amati di bawah mikroskop.
- Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
- Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
- Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Disebut juga pembelahan sel tubuh. Pembelahan sel mitosis hanya terjadi pada sel tubuh saja.
Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada tanaman pada jaringan meristem dan hewan pada sentriol. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ berbeda-beda. Pembelahan sel mitosis terdiri dari beberapa fase-fase yaitu: propase, metafase, anafase dan telofase.
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan.Tahap ketika sel membelah diri, tanda-tanda fase ini adalah sebagai berikut: Benang-benang kromatin di nukleus yang berbentuk seperti jala berubah semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom. Tiap-tiap benang kromosom mengandakan diri sehingga membentuk struktur simetris yang disebut sebagai kromatid. Kromatid tersebut saling berhubungan melalui suatu bentuk yang bulat yang disebut sentromer. Membran nukleus melebur sehingga sel tidak memiliki membran inti. Nukleolus (anak inti) tidak tampak lagi yang berarti kegiatan transkripsi (DNA mengkopi diri menjadi RNA) tidak berlangsung lagi. Benang gelendong mulai terbentuk. kromosom mulai bergerak ke tengah.
Pada tahap ini terjadi pembagian kromatid di daerah ekuator. Ciri-ciri metafase adalah: Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dari microtubule yang sangat kecil. sentomer menbelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal. Metaphase berakhir.
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan, dengan ciri sebagai berikut: Dua sister kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentomernya tertarik karena kontraksi dari benang-benang gelendong. Jumlah benang kromosom yang menuju kutub yang satu sama dengan yang menuju kutub yang lain. Jadi, jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom. Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel. pada akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan, dengan ciri sebagai berikut: Benang-benang gelendong itu hilang. Benang-benang kromosom sudah berada di kutub masing-masing, yang semakin lama semakin menipis, kemudian berubah menjadi benang kromatin yang tipis. Membran nukleus mulai terbentuk lagi. Pada bidang ekuator terbentuk penebalan plasma, yang selanjutnya akan membagi sel menjadi dua. Terjadi sitokinesis. Maka sel baru itu mempunyai sifat kenampakan pada interfase. Hasil dari fase telofase ini adalah terbentuknya dua sel anak diploid.
Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mitosis adalah pembelahan sel tubuh dimana anakan sama seperti inti awalnya.
2. Mitosis cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase.
3. Perbedaan dari setiap fase yaitu:
Profase : pada tahap ini benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.
Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
5.2 Saran
Sebaiknya didalam pelaksanaan praktikum, waktu yang telah diberikan digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Saat praktikum berlangsung praktikan harus memperhatikan apa yang di jelaskan oleh dosen dan coass.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah kegunaan dari larutan 1M HCL dalam praktikum ini?
Jawaban:
Larutan 1M HCL Berguna melunakkan akar bawang merah supaya lebih mudah untuk diamati di mikroskop.
2. Apakah kegunaan asetokarmin?
Jawaban:
Sebagai pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah atau memperjelaskan mengamati objek atau proses mitosis yang terjadi.
3. Mengapa digunakan akar bawang merah dalam parktikum ini?
Jawaban:
Karena pada akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada jaringan ini.
4. Bahas secara rinci setiap fase mitosis!
Jawaban:
- Interfase
Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
- Profase
Benang-benang kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Terdapat sister kromatid. Nukleolus (anak inti) melebur. Benang gelendong mulai terbentuk.
- Metafase
Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan.
- Anafase
Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
- Telofase
Benang-benang gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n).
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, jangan lupa tinggalkan jejak di blog ini.